1.
Kejibeling (Strobilanthes crispus Bl)
Daun
kejibeling memiliki pengaruh pencahar serta diuretik, sebagai akibatnya baik
buat penderita sembelit.
Cara
membentuk ramuan obat sembelit:
Cuci
hingga bersih setengah genggam daun keji beling segar.Panaskan dengan dua gelas
air hingga tersisa satu gelas. Selanjutnya saring serta minum.
2.
Daun wungu (Graptophyllum pictum (L).Griff)
Daun
wungu (terdapat yg menyebutnya daun ungu) mengandung alkaloid non toksik,
glikosod, steroid, saponin, tanin serta lendir.
Saponin
inilah yg memiliki impak menjadi obat pencahar ringan (mild laxative).
Cara
membentuk obat sembelit: rebus 7 lbr daun wungu segar dengan 2 gelas air hingga
tinggal satu gelas. Selanjutnya saring serta diminum.
3.
Ketepeng Cina (Cassia alata L.)
Daun
ketepeng cina mengandung zat samak serta bersifat menjadi laksatif.Selain itu
pula, tanaman ini juga memiliki rasa pedas, hangat, insektisidal, obat cacing,
obat kelainan kulit yang disebabkan oleh parasit kulit. Impak farmakologi
terutama didapat dari daunnya.
Buat
cara menghasilkan ramuan obat sembelit:
panaskan
tujuh lembar daun ketepeng cina yg masih belia serta segar tambahkan dua gelas
air hingga tersisa satu gelas. Selanjutnya saring dan minum.
4.
Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
buah
mengkudu / pace mengandung alkaloid triterpenoid.Slain itu ,mengkudu pula
mengandung morindon yg merupakan zat rona merah serta memiliki kegunaan sebagai
obat pencahar.
Cara
membentuk ramuannya:
Cuci
dan parut dua butir mengkudu.
Masukkan
sedikit garam serta campurkan dan kocok sampai homogen. Kemudian peras dengan
kain. Minum 2 kali sehari.
5.
Lidah buaya (Aloe vera)
Tidak
hanya berguna untuk rambut serta mengobati luka, lidah buaya jua berguna
sebagai pencahar. Getah daun lidah buaya merupakan pembersih yang cukup kuat.
Namun, kandungan pencahar yg cukup bertenaga di pengecap buaya, anthraquinone, terkadang
bisa mengakibatkan diare dan kram usus. Karena
itu harus hati-hati. Lebihbaik konsultasi menggunakan ahli herbal atau
naturopati sebelum menggunakannya.
Cara
membuat ramuannya:
Cuci
sampai higienis separuh batang lidah buaya. Kemudian buang kulitnya.
Selanjutnyai
isinya dicincang, seduh menggunakan setengah cangkir air panas. Masukkan satu
sdm madu. Dimakan / minum dua kali sehari selagi masih hangat.
Catatan:
Bagi wanita hamil, haid, serta
penderita
diare sebaiknya tidak mengonsumsi ramuan ini.
6.
Temulawak (Curcuma xanthorriza)
Temulawak
mempunyai sifat relatif pahit, antisembelit, antiradang, tonikum, diuretik,
dan bakteriostatik. Imbas tersebut
didapat asal penggunaan rimpang, baik segar maupun dikeringkan.
Temulawak
dapat diolah menggunakan dua cara yaitu :
-
Cara pertama membentuk ramuannya:
Giling
sampai halus rimpang temulawak bersama biji sesawi. Lalu beri sedikit air.
Peras, kemudian diminum airnya.
-
Cara ke 2 membuat ramuannya :
Iris
rimpang temulawa, tambahkan dengan asam jawa dan gula jawa. Setelah itu tuangkan air mendidih,
lalu disaring. Airnya lalu diminum.
Thanks for reading & sharing KOMPASSANA
0 komentar:
Posting Komentar