Home » » Kemaluan Disumpal Gagang Cangkul, Polisi masih terus mendalami perkara penghilangan nyawa sadis terhadap Eno Pariah

Kemaluan Disumpal Gagang Cangkul, Polisi masih terus mendalami perkara penghilangan nyawa sadis terhadap Eno Pariah

Posted by KOMPASSANA on Selasa, 17 Mei 2016


Ilustrasi mojoksongo
Polisi masih terus mendalami perkara penghilangan nyawa sadis terhadap Eno Pariah (18). Dugaan motif penghilangan nyawa karyawati pabrik plastik Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, itu karena rasa sakit hati tersangka pada korban.

Seorang tersangka berinisial RA (15) pacar Eno sakit hati sebab Eno dijodohkan pria oleh orang tuanya. “Memang adanya unsur perjodohan korban itu menjadi pemicu,” istilah Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo ketika ditemui di kantornya, Senin (16/5/2016).

Dia mengatakan, sebelumnya korban bilang ke pacarnya akan dijodohkan. Karena dapat kabar tersebut, RA menghubungi korban lewat SMS dan meminta bertemu untuk memeluk serta mencium yg terakhir kali.

“Korban membukakan pintu untuknya. Tersangka juga sempat minta buat berhubungan layaknya suami istri, akan tetapi ditolak korban,” ucapnya.

Karena penolakan tersebut, RA marah serta pergi keluar mes. Saat itu RA bertemu dua orang laki-laki. Keduanya mengajak RA untuk memerkosa korban. “sudah perkosa saja, dia enggak bakal jadi pacar kamu lagi kok,” kata Sutarmo menirukan ucapan tersangka.

Lalu ketiga tersangka masuk ke kamar mes korban serta melakukan pembunuhan. Peran ketiga tersangka, kata Sutarmo, tidak jauh beda.

Namun yg memasukkan gagang cangkul ke kemaluan korban diduga RA. “dia yg memasukan itu dengan kaki menendang ke dalam,” ucap Sutarmo.

RA mendapatkan cangkul di pojok luar kamar mes korban. Cangkul tersebut biasa digunakan buat pembangunan atau renovasi mes. “Itu istilah pelaku yg kita dapat akan menjadi bahan pra-rekonstruksi ketiga kali serta olah TKP empat kali,” papar Sutarmo.

Untuk penyebab kematian korban, Sutarmo berkata belum memastikan apakah akibat tindakan kekerasan dengan gagang cangkul tersebut atau hal lain. “Kita masih menunggu hasil visum,” tukasnya.

Thanks for reading & sharing KOMPASSANA

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts