Home » » Suami Yang Pertama Kali Temukan Guru TK Yang Terbunuh di Blitar

Suami Yang Pertama Kali Temukan Guru TK Yang Terbunuh di Blitar

Posted by KOMPASSANA on Rabu, 07 September 2016


Mojok9 - Blitar, kematian Ratmi Nur Hayati (43), guru TK Al Firdaus di Dusun Dewi, Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Rabu (7/9/2016) siang itu, diketahui pertama kali Heri Jatmiko (47), suami korban sendiri.
Saat itu, Heri sudah berada di tempat kerjanya. Yakni, di koperasi simpan pinjam, yang di Kecamatan Talun.
Namun, saat berada di kantornya itu, Heri mengaku di-sms oleh salah seorang wali murid, yang katanya menanyakan keberadaan istrinya. Isinya, Pak Heri, bu guru kok nggak datang, kemana ya.
"Adik saya itu nggak punya HP. Katanya, ada orangtua muridnya yang sms ke Heri menanyakan adik saya ke mana, kenapa kok nggak mengajar," tutur Mujari (58), kakak kandung korban, yang rumahnya sekampung dengan korban.
Mendapat sms seperti itu, tutur Mujari, Heri kaget karena istrinya tak pamit pergi ke mana-mana, sehingga Heri memutuskan pulang. meski jarak rumahnya dengan tempatnya kerja sekitar 15 km.
Tepat pukul 09.00 WIB, Heri tiba di rumahnya. Namun, ia sempat bingung karena tak bisa masuk.
Selain rumahnya sepi, juga semua pintu rumahnya, mulai pintu depan dan belakang, termasuk jendelanya, juga terkunci dari dalam. Yakni, dislot atau grendel dari dalam Akhirnya, ia mutar-mutar di luar rumah dan menemukan jendela samping rumahnya, yang menuju ke ruang tamu, terbuka. Melalui jendela itu, ia bisa masuk.
"Biasanya, tiap hari itu Heri berangkat kerja lebih dulu, baru istrinya. Sementara, dua anaknya berangkat sekolah sendiri, tanpa diantar. Untuk anaknya yang pertama, perempuan adalah sekolah di SMPN 1 Gandusari. Ia berangkat sekolah dengan menumpang sepeda motor temannya. Sedang, anaknya yang kedua, laki-laki baru kelas 6 SD dan di sekolah di desa sini," paparnya.
Meski sudah berada di dalam rumah, Heri kembali panik karena selain sepi, juga pintu kamarnya terkunci.
Dari lima kamar di rumahnya itu, hanya satu kamar yang terbuka. Yakni, kamar belakang. Begitu kamar belakang diintip, Heri langsung berteriak histeris karena melihat tubuh istrinya sudah tergeletak di lantai kamarnya, dengan banyak luka memar.
Teriakan Heri itu mengundang tetangganya, berdatangan. Seperti Sugeng (40), Supri (52), dan nenek Sutiyem (78), yang semuanya rumahnya berdekatan dengan rumah korban.
"Saya mendengar Heri teriak-teriak, sehingga saya langsung datang ke rumahnya. Begitu saya datang, Heri bilang, adikmu kang, adikmu kang," ujar Mujari.
Namun, saat itu Mujari mengaku masih bingung, apa yang terjadi atas adiknya itu. Apalagi, Heri melarang semua orang untuk masuk ke rumahnya karena dirinya akan lapor dulu ke Polsek Gandusari. Akhirnya, petugas datang dan melakukan olah TKP.

Thanks for reading & sharing KOMPASSANA

Previous
« Prev Post

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts